Translate

Sabtu, 22 Februari 2014

My Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE
( Daftar Riwayat Hidup )


DATA PRIBADI

Nama                           : Zulfitra AJ
Jenis kelamin               : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Latong, 19 Mai 1990
Kewarganegaraan       : Indonesia
Status perkawinan       : Belum Kawin
Tinggi, berat badan     : 168 cm, 67 kg
Kesehatan                   : Sangat Baik
Agama                         : Islam
Alamat lengkap           : Desa Kuta Paya Kec. Seunagan Kab. Nagan Raya
HP                               : 085358850525
E-mail                          : fitra_afju@yahoo.co.id



LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

» Formal

·         1997 – 2002           : MIN Jeuram
·         2002 – 2004           : MTsN 1 Jeuram
·         2004 – 2008           : SMA Negeri 1 Seunagan
·         2010 – Sekarang    : Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Ar-Raniry

» Non Formal

·         2007 - 2008 : Kursus Bahasa Inggris di Myre Communication
·         2006 - 2007 : Kursus Komputer di Riza Computer

KEMAMPUAN

·         Kemampuan Teknik Komputer dan Informatika (Teknisi, Jaringan, MS Word, MS Excel, MS Power Point, MS Access, MS Outlook, dll).
·         Kemampuan Internet.


PENGALAMAN KERJA

·         Staf Pengajar di Riza Computer tahun 2007
·         Staf ADM  di Myre Communication tahun 2008
·         Tenaga Kontrak di Sekretariat DPRK Kota Banda Aceh

PENGALAMAN ORGANISASI

·         Pelajar Islam Indonesia (PII)
-          Ketua Umum PK PII Seunagan Tahun 2007
-          Sekretaris Umum PD PII Nagan Raya 2008-2009
-          Ketua Umum PK PII UNAYA Tahun 2009
-          Sekretaris Umum PD PII Banda Aceh 2009-2010
-          Departemen Kajian Informasi Strategis PW PII Aceh 2010-2011
-          Ketua III KLM PD PII Perguruan Tinggi 2011-2012
-          Ketua II PPO PD PII Perguruan Tinggi 2012-2013
-          Sekretaris Umum PD PII Perguruan Tinggi 2013-2014
·         IPELMASRA-Banda Aceh
-          Waka bidang Hubungan Antar Lembaga 2008-2010
-          Waka bidang Pendidikan & Pengkaderan Tahun 2010
-          Ketua Umum 2013-2015
·         LSM KIPPRAH
-          Wakil Sekretaris II  Tahun 2009
-          Wakil Sekretaris I Tahun 2010
·         IPELMAGAN
-          Kabid Kesekretariatan 2008-2010
·         IKAHIMSI
-          Koordinator Wilayah VIII Aceh-Sumut 2012-2014
·         HMJ-SKI
-          Waka bidang Kesekretariatan & Advokasi 2011-2012
-          Ketua Umum 2013-2014

PELATIHAN & TRAINING

·         Leadership Basic Training (LBT) PII 2007 di Nagan Raya
·         Latihan Manajemen Dasar (LMD) PII 2009 di Banda Aceh
·         Pelatihan Manajemen Organisasi (PMO) Ipelmagan 2009 di Banda Aceh
·         Leadership Intermediate Training (LIT) PII 2009 di Aceh Besar
·         Latihan Manajemen Strategis (LMS) PII 2010 di Banda Aceh
·         Pelatihan Kader Anti Narkoba BNNP 2013 di Banda Aceh


Banda Aceh, 15 April 2013
Hormat saya,



Zulfitra AJ

Minggu, 16 Februari 2014

BUDI UTOMO

Sebuah Artikel dari Zulfitra AJ
BUDI UTOMO
BAB I
PENDAHULUAN

Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Dalam masa ini muncul sekelompok masyarakat indonesia yang menginginkan adanya perubahan dari masyarakat indonesia yang selama ini dijajah dan ditindas oleh bangsa lain. Kebagkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo. Peristiwa itu merupakan bagian dari peristiwa yang menjadi tonggak sejarah kemerdekaan negara indonesia.
Beberapa faktor yang mendorong kebangkitan indonesia yaitu diantaranya:
1.Semakin banyaknya/makin tingginya kesadaran ingin bersatu.
2. Semakin mengingkatnya semangat bangsa Indonesia ingin merdeka.
3 .Semakin banyaknya orang pintar dan terpelajar di Indonesia.
Munculnya Pergerakan-pergerakan organisasi yang bersifat modern ini merupakan akibat dari sistem politik etis yang diterapkan oleh Belanda. Dengan adanya pendidikan untuk rakyat Indonesia, maka muncullah Tokoh-tokoh yang Berpendidikan sehingga nantinya menjadi penggerak organisasi-organisasi modern.
 Dan Faktor yang datang dari luar negeri adalah kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905, adalah salah satu pendorong yang menimbulkan semangat bahwa bangsa kulit kuning, bangsa Asia dapat mengalahkan bangsa kulit putih (Eropa). 


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Latar Belakang Munculnya Budi Utomo
Budi Utomo lahir dari inspirasi yang dikemukakan oleh Wahidin Soedirohoesodo disaat beliau sedang berkeliling ke setiap sekolah untuk menyebarkan beasiswa, salah satunya STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Sejak saat itu, mahasiswa STOVIA mulai terbuka pikirannya dan mereka mulai mengadakan pertemuan-pertemuan dan diskusi yang sering dilakukan di perpustakaan STOVIA oleh beberapa mahasiswa, antara lain Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Mereka memikirkan nasib bangsa yang sangat buruk dan selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain (Belanda), serta bagaimana cara memperbaiki keadaan yang amat buruk dan tidak adil itu. Para pejabat pangreh praja (sekarang pamong praja) kebanyakan hanya memikirkan kepentingan sendiri dan jabatan. Dalam praktik mereka pun tampak menindas rakyat dan bangsa sendiri, misalnya dengan menarik pajak sebanyak-banyaknya untuk menyenangkan hati atasan dan para penguasa Belanda.
Para pemuda mahasiswa itu juga menyadari bahwa mereka membutuhkan sebuah organisasi untuk mewadahi mereka, seperti halnya golongan-golongan lain yang mendirikan perkumpulan hanya untuk golongan mereka seperti Tiong Hoa Hwee Koan untuk orang Tionghoa dan Indische Bond untuk orang Indo-Belanda. Pemerintah Hindia Belanda jelas juga tidak bisa diharapkan mau menolong dan memperbaiki nasib rakyat kecil kaum pribumi, bahkan sebaliknya, merekalah yang selama ini menyengsarakan kaum pribumi dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang sangat merugikan rakyat kecil.
Para pemuda itu akhirnya berkesimpulan bahwa merekalah yang harus mengambil prakarsa menolong rakyatnya sendiri. Pada waktu itulah muncul gagasan Soetomo untuk mendirikan sebuah perkumpulan yang akan mempersatukan semua orang Jawa, Sunda, dan Madura yang diharapkan bisa dan bersedia memikirkan serta memperbaiki nasib bangsanya. Perkumpulan ini tidak bersifat eksklusif tetapi terbuka untuk siapa saja tanpa melihat kedudukan, kekayaan, atau pendidikannya.

B.     Berdirinya Budi Utomo
Pada hari Minggu, tanggal 20 Mei 1908 Sutomo dan kawan-kawannya di ruang kelas Sekolah Kedokteran STOVIA di Batavia atau Jakarta mendirikan sebuah perkumpulan yang diberi nama Budi Utomo (Budi Luhur).
Para pelajar yang aktif dalam pembentukan Budi Utomo tersebut adalah M. Suradji, Muhammad Saleh, Mas Suwarno, Muhammad Sulaiman, Gunawan, dan Gumbreg. Pada akhir pidatonya, Sutomo mengatakan, “berhasil dan tidaknya usaha ini bergantung kepada kesungguhan hati kita, bergantung kepada kesanggupan kita bekerja. Saya yakin bahwa nasib Tanah Air di masa depan terletak di tangan kita.” Ucapan itu disambut dengan tepuk tangan yang amat meriah.
Budi Utomo setelah terbentuk, para pengurus dan anggotanya segera mempropagandakan mengenai maksud dan tujuan pembentukan organisasi tersebut kepada semua masyarakat, terutama kelompok pelajar, pegawai, kaum priayi, dan pedagang kecil. Propaganda itu ternyata mendapat sambutan hangat. Berita tentang pembentukan Budi Utomo akhirnya tersiar juga lewat surat kabar sehingga diketahui oleh pelajar-pelajar di berbagai kota. Akhirnya, para pelajar di kota-kota, seperti Yogyakarta, Magelang, dan Probolinggo ikut mendirikan cabang-cabang Budi Utomo. Nama Sutomo sebagai pendiri dan ketua umum Budi Utomo makin populer sekaligus mengundang risiko besar.
Beberapa staf pengajar dan pemerintah Belanda menuduh Sutomo dan kawan-kawannya sebagai pemberontak. Sutomo diancam akan dipecat dari sekolahnya. Akan tetapi, kawan-kawannya mempunyai solidaritas tinggi. Jika Sutomo dikeluarkan, mereka akan ikut keluar juga. Dalam persidangan di sekolah, Sutomo masih dipertahankan oleh pemimpin umum STOVIA, Dr. H. E. Roll sehingga ia dan kawan-kawannya tidak jadi dikeluarkan dari sekolah. Jelaslah bahwa setiap perjuangan pasti mendapat tantangan, rintangan, bahkan ancaman, tetapi mereka tetap tegar.
Budi Utomo berkembang makin besar sehingga perlu menyelenggarakan kongres. Untuk keperluan itu, mereka mempersiapkan segala sesuatunya atas usaha sendiri. Dr. Wahidin berkampanye keliling daerah untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dari semua pihak. Kongres Budi Utomo yang pertama berhasil diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober 1908 di Yogyakarta. Dalam kongres dihasilkan beberapa keputusan penting, seperti:
1.      Merumuskan tujuan utama Budi Utomo, yaitu kemajuan yang selaras untuk negara dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik dan industri, ilmu pengetahuan dan seni budaya bangsa Indonesia;
2.      Kedudukan pusat perkumpulan berada di Yogyakarta;
3.      Menyusun kepengurusan dengan R.T. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar (Jawa Tengah) sebagai Ketua;
4.      Kegiatan Budi Utomo terutama ditujukan pada bidang pendidikan dan kebudayaan;
5.      Wilayah gerakannya difokuskan di Jawa dan Madura;
6.      BU tidak ikut mengadakan kegiatan politik.
Pada tahun awal berkembangnya Budi Utomo dapat menjadi tempat penyaluran keinginan rakyat yang ingin maju dan tempat mengabdi tokoh-tokoh terkemuka terhadap bangsanya. Tokoh-tokoh yang pernah menjabat Ketua Budi Utomo, antara lain R.T. Tirtokusumo (1908–1991), Pangeran Aryo Noto Dirodjo dari Istana Paku Alam (1911–1914), R.Ng. Wedyodipura atau Radjiman Wedyoningrat (1914–1915), dan R.M. Ario Surjo Suparto atau Mangkunegoro VII (1915). Oleh karena pemimpin Budi Utomo umumnya berasal dari kaum bangsawan, banyaklah dana yang disumbangkan untuk kemajuan pengajaran.
Demikian, lahirlah badan bantuan pendidikan atau studiefonds yang diberi nama Darma Wara. Hal inilah yang dicita-citakan oleh dr. Wahidin.
Sejak tahun 1908 hingga tahun 1915, Budi Utomo hanya bergerak di bidang sosial dan budaya terutama pada bagian pengajaran. Namun, setelah tahun 1925 itu Budi Utomo ikut terjun ke dunia politik. Perubahan haluan ini terjadi karena adanya pengaruh dari organisasi pergerakan lain yang bercorak politik, seperti Indische Partij dan Sarekat Islam. Tujuan Budi Utomo berpolitik adalah untuk mendapat bagian dalam pemerintahan yang akan dipegang oleh golongan pelajar pribumi.

C.    Masa Perkembangan
Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo. Saat itu, Douwes Dekker, seorang Indo-Belanda yang sangat properjuangan bangsa Indonesia, dengan terus terang mewujudkan kata “politik” ke dalam tindakan yang nyata. Berkat pengaruhnyalah pengertian mengenai “tanah air Indonesia” makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang Jawa. Maka muncullah Indische Partij yang sudah lama dipersiapkan oleh Douwes Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat politik dan terbuka bagi semua orang Indonesia tanpa terkecuali. Baginya “tanah air” (Indonesia) adalah di atas segala-galanya.Pada masa itu pula muncul Sarekat Islam, yang pada awalnya dimaksudkan sebagai suatu perhimpunan bagi para pedagang besar maupun kecil di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam, untuk saling memberi bantuan dan dukungan. Tidak berapa lama, nama itu diubah oleh, antara lain, Tjokroaminoto, menjadi Sarekat Islam, yang bertujuan untuk mempersatukan semua orang Indonesia yang hidupnya tertindas oleh penjajahan. Sudah pasti keberadaan perkumpulan ini ditakuti orang Belanda. Munculnya gerakan yang bersifat politik semacam itu rupanya yang menyebabkan Budi Utomo agak terdesak ke belakang. Kepemimpinan perjuangan orang Indonesia diambil alih oleh Sarekat Islam dan Indische Partij karena dalam arena politik Budi Utomo memang belum berpengalaman.Karena gerakan politik perkumpulan-perkumpulan tersebut, makna nasionalisme makin dimengerti oleh kalangan luas. Ada beberapa kasus yang memperkuat makna tersebut. Ketika Pemerintah Hindia Belanda hendak merayakan ulang tahun kemerdekaan negerinya, dengan menggunakan uang orang Indonesia sebagai bantuan kepada pemerintah yang dipungut melalui penjabat pangreh praja pribumi, misalnya, rakyat menjadi sangat marah.
Kemarahan itu mendorong Soewardi Suryaningrat (yang kemudian bernama Ki Hadjar Dewantara) untuk menulis sebuah artikel “Als ik Nederlander was” (Seandainya Saya Seorang Belanda), yang dimaksudkan sebagai suatu sindiran yang sangat pedas terhadap pihak Belanda. Tulisan itu pula yang menjebloskan dirinya bersama dua teman dan pembelanya, yaitu Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo ke penjara oleh Pemerintah Hindia Belanda (lihat: Boemi Poetera). Namun, sejak itu Budi Utomo tampil sebagai motor politik di dalam pergerakan orang-orang pribumi.Agak berbeda dengan Goenawan Mangoenkoesoemo yang lebih mengutamakan kebudayaan dari pendidikan, Soewardi menyatakan bahwa Budi Utomo adalah manifestasi dari perjuangan nasionalisme. Menurut Soewardi, orang-orang Indonesia mengajarkan kepada bangsanya bahwa “nasionalisme Indonesia” tidaklah bersifat kultural, tetapi murni bersifat politik. Dengan demikian, nasionalisme terdapat pada orang Sumatera maupun Jawa, Sulawesi maupun Maluku.
Pendapat tersebut bertentangan dengan beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Budi Utomo hanya mengenal nasionalisme Jawa sebagai alat untuk mempersatukan orang Jawa dengan menolak suku bangsa lain. Demikian pula Sarekat Islam juga tidak mengenal pengertian nasionalisme, tetapi hanya mempersyaratkan agama Islam agar seseorang bisa menjadi anggota. Namun, Soewardi tetap mengatakan bahwa pada hakikatnya akan segera tampak bahwa dalam perhimpunan Budi Utomo maupun Sarekat Islam, nasionalisme “Indonesia” ada dan merupakan unsur yang paling penting.

D.    Harapan dan Hambatan Pergerakan Budi Utomo
Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan kepada pemerintah Hidia Belanda sebagai mana berikut ini :
1.      Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah guru baik guru bumi putera maupun sekolah priyayi.
2.      Memberi beasiswa bagi orang-orang bumi putera.
3.      Menyediakan lebih banyak tempat pada sekolah pertanian.
4.      Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.
5.      Mengadakan sekolah VAK / kejuruan untuk para bumi putera dan para perempuan.
6.      Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter jawa.
7.      Memberikan kesempatan bumi putra untuk mengenyam bangku pendidikan di sekolah rendah eropa atau sekolah Tionghoa - Belanda.
Pemerintah Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebaga badan hukum yang sah karena dinilai tidak membahayakan, namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak maksimal karena banyak hal, yakni :
1.      Mengalami kesulitan dinansial
2.      Kelurga R.T. Tirtokusumo lebih memperhatikan kepentingan pemerintah kolonial daripada rakyat.
3.      Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat jelata.
4.      Keluarga anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan pelajar.
5.      Bupati-bupati lebih suka mendirikan organisasi masing-masing.
6.      Bahasa belanda lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.
7.      Pengaruh golongan priyayi yang mementingkan jabatan lebih kuat dibandingkan yang nasionalis.









BAB III
KESIMPULAN

Budi Utomo yang dicanangkan Dr. Wahidin Sudirohusodo ini adalah organisasi pergerakan modern yang pertama di Indonesia dengan memiliki struktur organisasi pengurus tetap, anggota, tujuan dan juga rencana kerja dengan aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan.
Organisasi yang didirikan oleh dr. Soetomo cs dan bergerak di bidang sosial ini bukan hanya dikenal sebagai salah satu organisasi nasional yang pertama di Indonesia, tetapi juga organisasi yang terpanjang umurnya sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Satu petikan penting yang dapat diambil dari munculnya BU adalah merupakan tonggak awal penyebab berlansungnya Perubahan-perubahan politik hingga terjadinya Integrasi Nasional. Hal itu dapat kita lihat dari penetapan Hari Kebangkitan Nasional yang ditetapkan/diambil dari hari lahirnya Budi Utomo










Daftar Pustaka
·         Akira Nagazumi, 1989: Bangkitnya Nassionalisme Indonesia, Budi Utomo 1908-1918. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti
·         A.K Pringgodigdo,1984: Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia: Jakarta: Dian Rakyat
·         Kansil,C.S.T.  dan Julianto.1988. Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Jakarta: Erlangga
·         Marwati Djoened Poesponegoro, dkk. 1984. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid  VI. Balai Pustaka. Jakarta.
·         Matroji, 2000, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, Jakarta : Erlangga
·         M.C Ricklefs,1991: Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada Press
·         Suhartono. 1994. Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai  Proklamasi 1908 – 1945. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
·         Harian WordPress ,Merenungkan Makna Hari Kebangkitan Nasional
·         http://www.WordPress.com
·         http://id.wikipedia.org
·         http://www.pustakasekolah.com

PENGANTAR APRESIASI SENI BUDAYA ISLAM

Artikel Pengantar Apresiasi Seni Budaya Islam
Mata Kuliah Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Ar-Raniry
disusun oleh Zulfitra AJ
PENGANTAR APRESIASI
SENI BUDAYA ISLAM
A.      APRESIASI

1.    Pengertian Apresiasi
Apresiasi adalah kegiatan menserap dan menangkap dengan berbagai panca indera, menanggapi, menghayati sampai kepada menilai karya seni.  Secara umum, apresiasi karya seni berarti, mengerti sepenuhnya seluk beluk suatu hasil karya seni serta menjadi sensitive terhadap nilai estetika.

2.    Langkah-langkah Apresiasi
Dalam menganalisis dan menanggapi suatu karya seni ada dua cara yaitu :
-       Penilaian Subjektif yaitu menilai bagus tidaknya karya seni berdasarkan pertimbangan sendiri;
-       Penilaian Objektif yaitu menilai bagus tidaknya karya seni atas dasar ukuran kenyataan dan objek itu sendiri.
Setiap karya seni memiliki cirri khas dan keunikan tersendiri yang di sebut dengan karakteristik, karakteristik tersebut terlihat dari :
-       Segi bentuk dan wujudnya;
-       Teknik yang digunakan;
-       Fungsi serta maknanya.

3.    Fungsi Apresiasi
Fungsi apresiasi seni yaitu memberikan penghargaan, penikmatan , penilaian terhadap karya seni atau  kesadaran terhadap hasil karya seni. Penilaian fungsinya untuk mencari nilai-nilai seni, memahami isi dan pesan srta mengadakan perbandingan-perbandingan sehingga mendapatkan kesimpulan.

4.    Maksud Apresiasi
Maksud dari apresiasi karya seni adalah penikmatan terhadap karya seni, dengan adanya pengertian yang baik.

5.    Tujuan Apresiasi
Apresiasi mempunyai tujuan untuk mendapatkan pengalaman  estetis yang didasari baik dari pengalaman proses si pencipta karya seni (seniman) maupun pengamat, hingga sanggup menerima dan mencerna suatu karya seni lebih terarah dan dapat mendeskrisikan, mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya seni budaya realitas dimensi kehidupan sosial dari karya seni tersebut, baik karya seni  murni atau seni pakai maupun seni-seni pertunjukan.
6. Pendekatan Dan Metode
Apresiasi dapat dilakukan dengan berbagai metode atau Pendekatan, di antaranya sebagai berikut :

a.    Pendekatan Aplikatif
Apresiasi melalui pendekatan aplikatif ditumbuhkan dengan melakukan kegiatan-kegiatan berkarya seni secara langsung. Apresiasi akan dengan sendirinya dikarenakan pertimbangan dan penghayatan terhadap proses berkarya.

b.    Pendekatan Kesejarahan
Melalui pendekatan ini apresiasi ditumbuhkan melalui pengenalan sejarah perkembangan seni. Dan perlu penanaman rasa ingin tahu yang dimunculkan melalui berbgai pertanyaan terhadap sumber guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

7. Aspek-Aspek Apresiasi
a.    Karya
-          Jenis, berkaitan dengan klasifikasi umum atas karya
-          Fungsi, berkaitan dengan kondisi diperuntukkan untuk apakah karya tersebut
-          Media, berkaitan dengan bahan dan tehnik yang di tampilkan
-          Visual, berkenaan dengan hal yang paling penting dalam mengapresiasi karya seni yaitu unsu-unsur visual (bentuk) dan prinsip desain.

b.    Seniman dan Latar Belakang
Aspek  yang berkenaan dengan seniman dan latar belakang disebut ekstraestetis, yaitu sebuah hal yang berkenaan upaya pemahaman dan pengamatan apresiastor terhadap hal-hal yang melatar belakangi munculnya karya seni seorang pencipta (seniman)

Þ Seniman Dan Karya Seni

Ø  Pengertian Seniman
Seniman adalah oarng yang menciptakan sebuah karya seni, akin tetapi predikat seniman tari berbeda dengan penari atau pelaku seni. Seorang seniman harus mampu mengekspresikan dan mewujudkan ide-idenya atau imajinasinya ke dalam mediumnya, karena karya seni merupakan media komunikasi dengan penikmat (apresiator/pengamat)

Ø  Pengertian Karya Seni
Karya seni adalah hasil ciptaan manusia baik itu musik, tari, sastra dan sebagainya, berupa seni murni dan terapan, puisi dan prosa, seni pertunjukan.

B.       KESENIAN DALAM ISLAM

Þ Sejarah Singkat Kesenian Islam
Tahap pertama, adalah periode awal pembentukannya, yaitu ketika gagasan tentang seni islam mulai berkembang di negeri-negeri islam.
Tahap kedua, dimulai pada abad ke-IX (sembilan) periode ditandai ketika estetika islam terbentuk dan menjadi diterima secara luas dan tumbuh untuk mendominasi budaya.
Tahap ketiga, yaitu pada abad ke XVII (tujuh belas) dan seterusnya adalah periode ketika estetika islam berhenti mengatur seni yang dihasilkan di negeri-negeri muslim, seni ini berhenti untuk menaati estetika islam sejati dan dizinkan untuk meningkatkan pengaruh Eropa.

Þ Seni Sebagai Ekpresi Agama
Dalam Islam, suatu budaya berdasarkan kebiasaan yang sesuai dengan hukum-hukum agama yang dijalankan, berbeda dengan kebudayaan agama selain islam mereka hanya mempraktekkan kebiasaan-kebiasaan tampa didasari dengan hukum-hukum agama. Oleh karena itu seni (kebudayaan) dalam islam merupakan ekspresi Agama.

Þ Konsep Seni Menurut Perspektif Islam
Jika dilihat dari perspektif islam, seni merupakan bagian dari budaya islam, dan didalamnya terkandung hasil-hasil nilai dan akhlak. Percapaian itu dibuat oleh seni islam yang merupakan suatu tamadun islam, dimana bertujuan karena Allah SWT. Walaupun demikian seni-seni islam juga mempunyai batasan-batasannya karena Allah juga melarang kepada orang yang melampaui batas.

Þ Seni Islam Ekpresi Estetis Al-Qur’an
1.    Al-Qur’an sebagai penjelas Tauhid dan Transendensi
Karakteristik Ekspresi Estetis Tauhid
a.       Abstraksi
b.      Struktur Modular
c.       Kombinasi Suksesif
d.      Repetisi
e.       Dinamis
f.       Kerumitan
2.      Al-Qur’an sebagai Model Seni
3.      Al-Qur’an sebagai Ikononografi Artistik

Þ Prinsip-Prinsip Kesenian Islam
Prinsip-prinsip kesenian Islam memiliki Karakteristik sebagai berikut ;
1.      Mengangkat martabat insan dengan tidak meninggalkan nilai-nilai kemanusian dan persekitaraan dan sejagat.
2.      Mementingkan persoalan akhlak dan kebenaran yang menyentuh aspek-aspek estetika, kemanusiaan, moral dan lain-lain lagi.
3.      Menghubungkan keindahan sebagai nilai yang tergantung kepada keseluruhan kesahihan islam itu sendiri.
4.      Kesenian islam terpancar daripada wahyu Allah.
5.      Menghubungkan manusia dengan Tuhan, alam sekitar dan sesame manusia dan juga makhluk.

Hukum dalam kesenian islam dapat bervariasi dari mubah menjadi : Wajib, Sunat, Makruh, Haram, Tergantung seperti apa bentuk dan model seni tersebut.


C.      BIDANG-BIDANG KESENIAN ISLAM

1.  Seni Khat
Seni Khat ialah suatu ilmu yang pemperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, penyusunannya dan cara-cara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun. Jenis-jenis seni Khat antara lain :
-          Khat Khufi
-          Khat Thuluth
-          Khat Nasakh
-          Khat Farisi
-          Khat Riq’ah
-          Khat Diwani
-          Khat Diwani Jali
-          Khat Raihani
Þ Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan merangkai huruf-huruf Arab atau ayat-ayat suci Al-Qur’an sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Biasanya yang menjadi objek seni kaligrafi adalah tokoh manusia, tumbuhan dan binatang.

2.  Seni Sastra
Peninggalan karya sastra bercorak Islam di Nusantara dapat dibagi ke dalam empat kelompok yaitu:
-          Hikayat
-          Babad
-          Syair
-          Suluk
3.  Seni Binaan
Seni Binaan merupakan suatu bidang seni untuk membangun bangunan. Seni binaan menapai tahap yang mengagumkan.

4.  Lukisan dan Arca (Ukiran)
Seni lukisan atau arca juga dikenali sebagai seni halus.

5.  Seni Musik
Jenis-jenis seni musik ;
-          Nazam atau Naban
-          Marhaban, Nasyid dan Qasidah
-          Dzikir
-          Hadrah
-          Beduan
-          Dzikir Barat
-          Ghazal

6.  Seni Pertunjukan
-          Permainan Debus
-          Tari Seudati
-          Tari Saman
-          Tari Sema (sufi)


D.      ESTETIKA MENURUT TOKOH ISLAM

1.  Estetika Menurut Al-Farabi
Kesenangan dan keindahan sangat erat terkai, dan bahwa oleh karena kesenangan Allah, seperti kecentikan-Nya, berada diluar pemahaman kita.

2.  Estetika Menurut Ibnu Sina
Dalam jiwa hewani, cinta keindahan adalah murni alami, baik yang timbul dari naluri atau dari kesenangan sederhana persepsi yang masuk akal. Dalam jiwa rasional,  bagaimanapun, cinta keindahan lebih efektif, akhirnya beristirahat di atas pengakuan kedekatan dari objek yang dicintai kepada Allah, Sang Kekasih Pertama.

3. Estetika Menurut Raji Al-Faruqi
Merupakan seorang intelektual muslim yang berasal dari Palestina. Dia merupakan seorang pegawai pemerintah Palestina, yang ketika itu dibawah mandat Inggris, selama empat tahun. Kemudian menjadi Gubernur Galilea, dan akhirnya pindah ke Amerika.
E.       APRESIASI BUDAYA ISLAM

1.  Definisi Budaya
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi system idea tau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Wujud kebuyaan ada 3 yaitu : Gagasan, Aktifitas, dan Artefak (karya).

2.  Bentuk Kebudayaan Islam
-          Politik dan Pemerintahan
-          Sosial dan Ekonomi
-          Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
-          Seni

3.  Peningkatan Sejarah bercorak Islam Di Nusantara
-          Mesjid
-          Keraton
-          Batu Nisan
-          Kaligrafi
-          Seni Sastra

-          Seni Pertunjukkan.